Home / Ingin Hidup Lebih Tenang? Yuk, Kenalan dengan Gaya Hidup Minimalis

Ingin Hidup Lebih Tenang? Yuk, Kenalan dengan Gaya Hidup Minimalis

May 13, 2024Blog

Ingin Hidup Lebih Tenang? Yuk, Kenalan dengan Gaya Hidup Minimalis

Pernah nggak sih, kamu merasa pusing lihat sekeliling? Kamar rasanya penuh sesak, lemari baju sampai nggak bisa ditutup, dan meja kerja penuh tumpukan barang. Rasanya hidup jadi ikut-ikutan bising, lelah, dan bingung. Kalau kamu merasakan ini, mungkin sudah saatnya kamu melirik gaya hidup minimalis.

Banyak yang berpikir kalau gaya hidup minimalis itu artinya kita harus hidup di kamar kosong serba putih dan cuma punya tiga helai baju. Padahal, bukan itu intinya. Ini adalah cara hidup yang lebih sederhana, di mana kita fokus pada hal-hal yang benar-benar kita butuhkan dan kita cintai.

Apa Sih Sebenarnya Gaya Hidup Minimalis Itu?

Inti dari minimalis adalah kesengajaan. Kita sengaja memilih untuk menyimpan hal-hal yang memberi kita nilai atau kebahagiaan. Ini bukan cuma soal punya sedikit barang, tapi soal membebaskan diri kita dari beban. Beban emosional karena terus membandingkan, beban finansial karena terus belanja, dan beban fisik karena harus merawat terlalu banyak barang.

Ini tentang menemukan kata cukup. Saat kita tahu apa yang cukup buat kita, kita berhenti mengejar lebih. Kita jadi punya lebih banyak ruang, bukan cuma di rumah, tapi juga di kepala kita.

Hasilnya? Kita jadi punya lebih banyak waktu, lebih banyak uang, dan lebih banyak energi. Waktu dan energi itu bisa kita pakai untuk hal yang jauh lebih berharga. Misalnya, kumpul bareng keluarga, mengejar hobi, atau sekadar menikmati hari tanpa rasa terburu-buru.

Memulai dari Rumah: Beres-Beres yang Bikin Pusing

Langkah pertama yang paling terasa dampaknya adalah membereskan barang-barang fisik kita. Coba deh, lihat sekeliling rumahmu. Mulai dari lemari pakaian, laci meja, sampai dapur. Berapa banyak barang di sana yang sudah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tidak pernah kamu sentuh?

Pegang satu per satu barangmu. Coba tanyakan ke diri sendiri, "Apakah barang ini masih bikin aku happy?" atau "Kapan terakhir kali aku pakai ini?". Ini mirip metode KonMari yang terkenal itu. Kalau jawabannya "tidak" atau "lupa", mungkin sudah saatnya barang itu dilepaskan.

Jangan salah, ini bukan berarti kita harus membuang semuanya. Barang yang masih bagus tapi sudah tidak kita pakai, bisa disumbangkan ke yang lebih membutuhkan. Percaya deh, setelah proses beres-beres selesai, rasanya bakal lega banget. Seperti ada beban berat yang terangkat dari pundakmu.

Diet Belanja: Stop Membawa Sampah Baru ke Rumah

Sudah capek-capek beres-beres, jangan sampai keran barang barunya nggak ditutup. Ini mungkin bagian yang paling menantang: melawan godaan belanja online impulsif. Apalagi zaman sekarang, godaan diskon dan flash sale ada di mana-mana, bikin tangan gatal buat checkout.

Ada trik bagus yang bisa kita coba, namanya Aturan 30 Hari. Kalau kamu ingin beli sesuatu yang tidak darurat, tahan dulu. Beri dirimu waktu 30 hari. Kalau setelah 30 hari kamu masih menginginkannya dan merasa itu beneran butuh, barulah beli. Seringnya, setelah beberapa hari, keinginan itu sudah hilang entah ke mana.

Terapkan juga prinsip One In, One Out. Setiap kali kamu membawa satu barang baru ke rumah, misalnya beli baju baru, maka satu baju lama harus keluar (dijual atau disumbangkan). Ini akan membuatmu berpikir dua kali sebelum membeli.

Lama-lama, pola pikir kita akan berubah. Kita akan lebih fokus pada kualitas, bukan kuantitas. Membeli satu kemeja berkualitas baik yang bisa dipakai bertahun-tahun jauh lebih minimalis dan hemat daripada membeli sepuluh kemeja murah yang cepat rusak.

Minimalis Bukan Cuma Barang, Tapi Juga Pikiran dan Waktu

Kalau rumah sudah rapi dan kebiasaan belanja terkontrol, kamu akan merasakan dampaknya di area lain. Gaya hidup minimalis itu menular ke hal-hal non-fisik. Kita jadi ingin membereskan feed media sosial kita, unfollow akun-akun yang bikin toxic atau iri hati.

Kita juga jadi lebih berani bilang “tidak” pada ajakan atau kegiatan yang sebenarnya tidak ingin kita lakukan. Waktu kita jadi lebih berkualitas. Ini juga berlaku untuk rutinitas harian kita, lho.

Contoh gampangnya, skincare atau makeup. Kita nggak perlu punya 10 langkah skincare pagi dan 10 langkah malam hari kalau ternyata 3 atau 4 langkah esensial saja sudah cukup. Rutinitas yang lebih simpel bikin kita nggak stres, lebih hemat waktu di pagi hari, dan yang pasti, jauh lebih hemat di kantong.

Nah, hemat bukan berarti kita jadi nggak merawat diri, ya! Justru, dengan gaya hidup minimalis, kita jadi lebih jeli memilih produk yang benar-benar berkualitas dan kita butuhkan. Kita nggak lagi beli produk hanya karena lucu atau lagi tren.

Kita mencari produk yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan kulit kita. Soal urusan cari produk berkualitas tapi tetap ramah di kantong, DOKU.Promo adalah sahabat terbaikmu!

Jangan biarkan rutinitas cantikmu jadi ribet dan mahal. Yuk, sederhanakan! Cek halaman Health & Beauty di DOKU.Promo sekarang juga. Temukan promo-promo terbaik untuk produk-produk pilihan yang beneran kamu butuhin. Saatnya sederhanakan hidupmu dan maksimalkan hematmu bareng DOKU.Promo!

Share Ingin Hidup Lebih Tenang? Yuk, Kenalan dengan Gaya Hidup Minimalis

Artikel Terkait

#PastiAdaGebrakan

...
DOKU - PT Nusa Satu Inti Artha
Artha Graha Building 11th Floor Sudirman Central Business District Jl Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia
DOKUPROMO
Tempatnya DOKU Kasih Promo, Giveaway, Webinar